Jumat, 04 November 2011

Sore itu

Tidak ada yang merasa kan, ya? hahaha.

Rabu, 13 Juli 2011

Sore itu aku pulang naik angkutan umum, dengan tas karung di lenganku aku berjalan sendirian. Karena aku belum bertemu teman seperjuangan. Di dekat pintu gerbang sekolah, mentor numpang lewat tadi, bersama seorang mentor wanita kelasku yang merupakan ketua MPK berdiri berdua entah menunggu apa. Mereka seperti sepasang kekasih muda nan manis. Perlu berteriak untuk memberi salam dengan standar mereka, sementara aku terlalu malas untuk itu. Jadi ku tengok saja mereka dan menganggukan kepalaku sedikit menunduk. Tak disangka, manusia yang berdiri di sebelah kiri itu dengan suara khasnya berteriak ke arahku,
“ Ati-ati di jalan ya, (namaku) !”. Sekali lagi aku hanya mengangguk dan memberi senyuman tipis.

Dengan name tag super besar dan keterlambatanku pasti membuatnya tahu siapa namaku. Ya, ia membuatku berpikir sepanjang sore. Mungkin karena pertahanan tubuhku yang kuat, tubuhku baru bereaksi beberapa hari setelahnya. Semakin kuat dan menguat. Setelah sepanjang sore itu, aku melanjutkannya hingga berbulan-bulan kemudian. Mataku terus menyelinap mencari dan tak akan melepas dia yang sudah tertangkap. Aku kalah, koko!