Jumat, 12 Oktober 2012

Kenangan




Rabu, 15 Agustus 2012

Kemarin pelajaran komputer, guru pengampu menyuruh kami melindungi dokumen di beri password agar orang lain tidak bisa mudah mengopi. Di otak gue yang pertama muncul itu nama Re-. Sama dengan password gue terhadap file ini. Lalu gue cepat menulis tiga karakter yang luar biasa. Re-. Kemudian gue sadar, gue harus ngasih tau guru apa password gue. Kalo ga gabisa dinilai dong. Nama Re- terlalu vulgar, kalo ‘re-‘ rasanya bikin pertanyaan banget. Kemaren gue keinget satu password yang keren. Tapi keesokan harinya, yaitu hari ini, saat gue mau nulis gue lupa.

Oh ya, ini bukan headline news. Temen gue di tembak temen sebangku gue. Kenapa bukan headline news, padahal ini berita cukup besar. Alasannya karena tulisan ini catatan gue. Yang gue tulis hanya ‘headline’-nya gue. Bagi dia ini pasti headline yang besar. Bagi gue, ini berita besar, tapi ga boleh jadi headline gue. Kesannya egois ya. Boleh-boleh aja dong. Ini bukan konsumsi masyarakat luas, liat juga dong tujuan gue nulis. Masa gue nulis sejarah mereka. Ini kan tulisan tentang gue.

Jumat, 12 Oktober 2012

Tepatnya 3 hari lagi, gue genap 2 bulan libur meng-kini-kan tulisan gue. Ini karena gue udah punya aplikasi di ponsel gue yang memungkinkan gue menulis cerita harian gue. Ga sepanjang dan se-sastra yang gue tulis di sini. Tapi sangat membantu karena buka laptop aja kelamaan dan bikin gue segera males. Maafin saya semuanya, mungkin ini entri terakhir yang gue post. Haruskan gue melakukan sesuatu yang bodoh? Kayanya engga. Thanks all. Maaf juga gue ga bisa pamit panjang-panjang. Yang pasti, setelah gue ketemu orang lain yang berhasil menggeser posisi Re-, mungkin gue akan menulis di sini lagi untuk sekedar aja. Kalau gue ga meng-update, tandanya, kalian ngerti, kan? Belum ada yang mampu nyingkirin Re- dari singasananya di jiwa gue. Kalian ga perlu khawatir, gue ga bakalan bunuh diri karena Re-. Kalian juga ga harus takut karena kalian akan tetap jadi kenangan gue. Sejarah yang selalu ada.