Rabu, 18 September 2013

250.000 cm = 0.25 km



Rabu, 18 September 2013

250.000 cm = 0.25 km

Apa ada yang salah dengan pernyataan gue?

Apa 250.000 cm bukan seperti jarak sebenarnya?

Karena hal sepele kaya gini, ulangan Geografi gue yang harusnya 86 jadi 83. Oke, itu cuma 3 poin yang ga berarti apa-apa buat rapor. Tau ga yang bikin gue ga terima? Gue mati-matian mengerjakan ulangan temen deket gue dari SD dan beberapa anak lain. Temen deket dari SD itu dapet 86, cuma karena dia menulis dalam kilometer? Apa ditemukan perbedaan antara keduanya? Gue bantuin mereka semua, sekitar 4 orang nomor 3, yang merupakan nomor paling rawan. Hampir sekelas salah di nomor 3 ini, tapi gue dan teman sebangku gue menyadarinya dan bisa mengatasinya, jadi kami bener. Dan gue tanpa berharap minta traktir dan dengan resiko gue ga bisa ranking mengerjakan ulangan mereka. Baca, mengerjakan ulangan mereka. Salahin gue, yang iba ngelihat mereka hampir nangis karena ga ngerti meskipun gue dikte.

Karena ada remedial ulangan sebelumnya, kami yang ga remed di kasih soal. Soal yang serupa sama yang ulangan terakhir. Nomor 1, soalnya gampang, macem perbandingan kelas 3 SD. Zaman sekarang mungkin anak kelas 2 juga udah bisa. Gue langsung ngerjain di bawahnya, eh dengan bodohnya temen gue ini bilang “sotoy banget lo.” Eh kacang lupa kulit. lo ga tau siapa yang ngerjain ulangan lo? Lo harusnya remedial. Lo harusnya lagi suntuk karena ga ngerti apa-apa. Itu soal gampangnya kaya harga diri lo. Gampang abis, kalo lo pake otak lo dikit. Kalo lo punya. Ga tau ya, kalo otak ga dipake lama-lama ilang.

Dan ga sekali dia ngatain gue sotoy.

Ya, gue akan masuk universitas, syukur-syukur negeri. Gue akan bekerja di Indonesia, berbakti sebagai warga Negara yang baik. Gue akan melanjutkan pendidikan sampe Pascasarjana, dan ambil program doctoral. Gue akan jadi orang yang punya otak dan tahu cara menggunakannya. Gue ga akan jadi orang yang terlahir ‘cantik’ dan tinggal minta temen lo mengerjakan ulangan lo dengan tampang melas kaya gembel gitu.

Gue merefleksi diri, kalau yang sebenernya gue sebelin adalah guru Geografi gue yang ga tau kalau 250.000 cm = 0.25 km. Gue juga harusnya mengambil hikmah kalau sebenernya Tuhan lagi mau negur gue karena terlalu sok tau. Tapi karena keadaannya terlalu ga pas, gue jadi marah. Seandainya yang bilang gue sotoy itu orang lain, mungkin gue ga begitu.

Ya, ga juga sih. Gue juga pasti akan begini. Masalahnya, tadi pagi gue ulangan Mat, gue udah cek 2-3 kali. Tapi ternyata jawaban nomor 1 yang gampangnya kaya tai juga itu beda sama yang lain. Gue 5 1/3 yang lain 3 1/3. Kan gembel kan. Ga tau apa gue belajar sampe malem kemarin, gue ngajarin orang lain juga.

Malah gue berharap gue di kelas sebelah waktu ulangan mat. Soalnya lebih sulit, jadi gue berharap cuma gue yang bisa. Egois? Selama masih sekolah, peringkat perlu dimiliki sendiri. Ego.

Lain kali? Hah (mendengus). Tahupun gue ga akan kasih tau. Gue paling kasih tau caranya. Marah? Siapa peduli? Lo juga, temen SD gue. Lo kan mau ambil D3 kecantikan. Apa peduli lo sama nilai geografi? Kenapa lo minta gue ngerjain? Bukannya lo yang penting lulus? Dan lo tau lo pasti lulus. Kenapa lo malah memberatkan gue?

Kata-kata ini sudah lulus sensor. Sebelumnya sih.. hehe.

Sabtu, 07 September 2013

Tentang Kemiripan

Sabtu, 7 September 2013

Kali ini gue cuma mau share. Sama sekali ga ada niat nuduh. Ini soal salah satu cerpen yang dimuat di majalah Teen belum lama ini. Gambarnya menyusul entah kapan, kali ini gue bahas dulu aja.

Judulnya adalah I Found You, karangan Eria. Tebakan gue, Nona Eria ini pasti salah satu penggemar drama Korea, sama seperti gue. Meskipun ga bisa di bilang dasarnya jelas, gue akan coba jelaskan.

Pertama, nama gadis pemeran utamanya adalah Ara. Memang bukan nama yang aneh di telinga Indonesia, tapi kata Ara ini pasti kerap terdengar di drama Korea. Ara dalam bahasa Korea setahu saya artinya ‘tahu’. Araso, aratta, araji, aro, dll. Kata dasarnya adalah Ar.

Kedua, kata-kata yang diucapkan si gadis, Ara itu. “Sudah lama (tidak bertemu)” Sering diucapkan pemeran pertama lelaki dan perempuan, kalau dalam Korea mereka bilang Oraen manhida. Kemudian “..makan dengan baik, tidur dengan baik, hidup dengan baik..”  Kata-kata ini juga santer terdengar di drama-drama Korea waktu mellownya. Kalau dalam Korea mereka bilang Jal mokgu, jal ja ku, jal sara. Khusus kalimat ini dengan struktur serupa, gue jarang menemukannya di sastra Indonesia.

Ketiga, narasi yang mengungkapkan perasaan dan pikiran si Ara. ‘Orang-orang yang terlalu indah suatu hari nanti akan menghilang’ kalau kalian nonton serial drama You’re Beautiful atau He’s Beautiful yang dibintangi Hallyu Star Jang Geunsuk dan sempat tayang di Indosiar (gue juga nonton di Indosiar) ada kalimat ini di ucapkan Park Shinhye atau Minyeo bisa di bilang persis. Jadi menurut gue, Nona Eria pasti nonton serial ini. Bener, ga? Ada yang bisa konfirmasi?

Kalau menyinggung saya minta maaf ya, saya ga bermaksud aneh-aneh. Toh saya juga banyak terinspirasi dari serial-serial Korea. Hehehe.

Setelah cerpen dari majalah Teen, kita beralih ke sebuah novel yang belum lama gue resensi. Kumpulan cerita sih, antologi. Judulnya Waktu Pesta. Sejujurnya gue suka banget sama cerita-cerita yang ada di dalamnya, tapi karena lagi ga ada kerjaan, gue mau berbagi tentang sesuatu yang bagi gue agak mengganjal.

Cerpen kedua di novel ini berjudul Drian dan Caramel, karangan Tya Winduwati. Ada sedikit kemiripan yang gue rasakan ketika membaca cerita ini. Sedikit, gue tekankan. Tepatnya 2 hal kecil sih. Ada yang udah pernah nonton film movie Korea yang judulnya My Sassy Girl? Filmnya di bintangi artis kondang Cha Taehyun yang main Hello Ghost juga. Perempuannya adalah Jun Jihyun, yang cantiknyaaa.. hehehe.

Kemiripannya adalah tempat pertama mereka bertemu. Kereta. Yups, sejoli dari film My Sassy Girl dan cerpen Drian dan Caramel sama-sama bertemu di kereta tidak sengaja. Tapi tentang bagaimana mereka bertemu, ini beda banget.

Kemiripan yang kedua adalah endingnya. Keduanya sama-sama *spoiler dikenalin oleh family. Kalau di film My Sassy Girl mereka bertemu karena tante si cowo, mau ngenalin sama cewek mantan pacar anaknya yang udah meninggal. Ternyata dari awal mereka memang udah mau dikenalin, tapi si cowok nolak melulu. Abis itu, abis dikenalin tantenya, jadi deh. Selesai. Kalau di cerpen Drian dan Caramel, Drian si tokoh utama dikenalin sama anak dari teman ibunya. Sama, intinya mereka ga berada di medan yang jauh, tapi sedeket pelupuk mata. Gitu.

Karena yang kedua penulisnya professional, gue agak takut dituduh melakukan penuduhan plagiarisme dan pencemaran nama baik. Gue tekankan sekali lagi, ini ga ada hubungannya sama plagiarisme. Kemiripan bukan berarti plagiarisme. Bukan ga mungkin ide yang sama muncul, padahal dua orang yang gue bahas ini ga pernah nonton film atau apapun yang mirip-mirip itu. Dan itu salah kalau dituduh plagiarisme hanya karena para penulis film udah dapet itdenya beberapa tahun sebelumnya. Ga adil lah.

Kalian tahu novel karangan Orizukka, Infinitely Yours? Dan udah pernah nonton film Thailand yang dibintangi aktor Thailand yang gue anggep lucu, Ter atau siapalah itu, judulnya Hello Stranger?

Menurut gue malah, dua hal ini lebih mirip satu sama lain, tapi buktinya ga pernah muncul kasus tuduhan plagiarisme kepada Orizukka ke permukaan. Kemiripan dua cerpen yang gue bahas di atas ga ada apa-apanya sama yang ini. Tapi kalian tahu? Orizukka mengaku ga melakukan plagiarisme. Dia mengungkapkan kata-kata yang udah gue contek di atas. Dia sendiri kaget waktu nonton film Hello Stranger karena kemiripannya luar biasa. Kasian kan Orizukka? Dapet premis susah-susah ga taunya udah pernah dipikirin orang lain bertahun-tahun yang lalu dan malah dianggap plagiat. Haduh-haduh.

Selasa, 03 September 2013

Sebulan Kemudian



Selasa, 3 September 2013

Lebih dari sebulan lalu tercatat terakhir kali gue menulis. Sore ini, ada yang mau gue ceritakan, soal Re-.

Baru kemarin, temen gue satu angkot cerita ke gue soal Re-. Dia ketemu Re- di TA, salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Barat. Katanya Re- sendirian, lagi jalan mau ke tempat parkir. Gue emang denger kalau dia mau balik Jakarta tapi gue ga tau kalau itu sudah terjadi. Pulang-pulang gue tancap ke twitternya dan gali info dari sana. Sekaligus konfirmasi, apa betul yang temen gue lihat itu Re- atau jejadiannya. Dan ternyata Re- memang lagi di Jakarta. Dan gabungan antara bad dan good news, Re- ke sekolah gue (kami) hari Minggu. Dan temen gue lihat dia. Kenapa gue kurang beruntung begini? Ah..


Gue pikiran mau dateng ke closing acara di sekolah gue, karena ada kemungkinan Re- dateng lagi melihat ‘nasionalis’nya yang masih tersisa itu. Tapi lewat twitternya gue tahu, kalau dia balik ke Yogya hari ini. Sip tuntas, gue ga dateng ke closing.

Hehehe :p
 

Nonton Bareng Re-



Jumat, 2 Agustus 2013

Barusan, gue kebetulan buka twitter dan Re- muncul teratas. Dia menulis ‘NW# Space Brothers on RED :D’. Dan yah, layaknya seorang fans, gue juga mau nonton. Gue nyalain TV, dan menonton film yang sama dengannya, di waktu yang bersamaan, tempat yang berbeda. Yah, darisana gue merasa ada kebersamaan. Setidaknya kami melakukan hal yang sama di waktu yang sama. Tapi sayang, film itu udah menuju akhirnya, dan ga lama abis.

Kayanya ini ide yang lumayan, buat disematkan di dalam cerita-cerita gue. Hehehe.